Candi Cangkuang , wisata alam, budaya dan sejarah di Garut |
Candi Cangkuang : wisata alam, budaya dan sejarah di Garut
Kontributor : Muhammad Gielang - http://facebook.com/GielangBintang
Candi Cangkuang pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh tim
peneliti Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita berdasarkan laporan dalam buku Notulen
Bataviaasch Genotschap terbitan 1893 mengenai adanya sebuah arca yang rusak
serta makam kuno di bukit Kampung Pulo, Leles.
Makam dan arca Syiwa yang
dimaksud memang diketemukan.
Pada awal penelitian terlihat adanya batu yang
merupakan reruntuhan sebuah bangunan candi. Makam kuno yang dimaksud adalah
makam Mbah Arief Muhammad yang dianggap penduduk setempat sebagai leluhur
mereka. Selain menemukan reruntuhan candi, terdapat pula serpihan pisau serta
batu-batu besar yang diperkirakan merupakan peninggalan zaman megalitikum.
Penelitian selanjutnya tahun 1967 dan 1968 berhasil menggali bangunan makam
walaupun hampir bisa dipastikan bahwa candi ini merupakan peninggalan agama
Hindu (diperkirakan abad ke 8M, satu jaman dengan candi-candi di situs Batujaya dan
Cibuaya), yang mengherankan adalah adanya pemakaman Islam disampingnya.
Bangunan Candi Cangkuang yang sekarang dapat kita saksikan
merupakan hasil pemugaran yang diresmikan tahun 1978. Candi ini berdiri kokoh
pada sebuah lahan persegi empat berukuran 4.7 x 4.7 meter dengan tinggi 0.30 meter.
Kaki
bangunan yang menyokong pelipit padma, pelipit kumuda dan pelipit pasagi
ukurannya 4.5 x 4.5 meter dengan tinggi 1.37 meter. Di sisi timur terdapat penampil
tempat tangga naik yang panjangnya 1.5 meter dengan lebar 1.26 meter.
Tubuh bangunan candi bentuknya persegi empat 4.22 x 4.22 meter dengan tinggi 2.49 meter. Di sisi utara terdapat pintu masuk berukuran tinggi 1.56 meter dan lebar 0.6 meter.
Puncak Candi ada dua tingkat. Didalam candi terdapat sebuah
ruangan berukuran 2.18 x 2.24 meter yang tingginya 2.55 meter. Didasarnya terdapat
cekungan berukuran 0.4 x 0.4 meter dengan kedalaman 7 meter.
Dengan adanya kepala nandi ini, para ahli menganggap ini adalah arca Syiwa. Kedua tangannya menengadah diatas paha. Pada tubuhnya terdapat penghias perut, dada dan telinga.